Bagaimana Anda melakukan pemantauan CTG?

Metode lain, yang disebut 'kardiotokograf' (CTG), menyediakan rekaman detak jantung bayi dan kontraksi Anda secara terus menerus. Dua cakram bundar berisi sensor akan diletakkan di perut Anda dan dipegang dengan sabuk lembut. Metode ini secara terus menerus mencatat detak jantung bayi dan kontraksi Anda pada kertas cetakan.

xvd (1)

Untuk melakukan pemantauan CTG (pemantauan janin jantung), Anda perlu melakukan langkah-langkah berikut: Siapkan peralatan Anda: Pastikan Anda memilikiJam tayang monitor janin, yang mencakup pengukur kesuburan (untuk mengukur kontraksi rahim) dan transduser atau probe Doppler (untuk memantau detak jantung janin). Pastikan peralatan berfungsi dengan baik dan dikalibrasi dengan benar. Persiapkan ibu: Minta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya sebelum prosedur, karena kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Pastikan juga ibu dalam posisi yang nyaman, biasanya telentang atau miring ke kiri dengan sandaran kepala sedikit lebih tinggi. Menggunakan alat pengukur kesuburan: Alat pengukur kesuburan dipasang di perut ibu tepat di atas fundus rahim, area yang paling terasa kontraksinya. Gunakan bantalan elastis atau perekat untuk mengencangkannya tetapi jangan terlalu kencang. Pastikan pengukur kesuburan ditempatkan dengan benar untuk menangkap kontraksi rahim secara akurat. Memasang transduser atau probe Doppler: Transduser atau probe Doppler dipasang di perut ibu, biasanya di area yang paling mudah mendengar detak jantung janin. Gunakan media penghubung seperti gel konduktif atau air untuk memastikan kontak yang tepat dengan kulit. Amankan di tempatnya dengan bantalan elastis atau perekat. Startup Monitoring: Nyalakan mesin CTG dan sesuaikan pengaturan sesuai dengan pedoman pabrikan atau parameter yang diinginkan. Pastikan pengukur kesuburan dan transduser/probe Doppler mendeteksi dan merekam sinyal dengan benar. Amati dan Interpretasikan Hasil: Pantau CTG setidaknya selama 20 menit atau sesuai arahan penyedia layanan kesehatan Anda.

xvd (2)

Perhatikan kontraksi ibu pada tocometer dan denyut jantung janin pada monitor CTG. Perhatikan perubahan normal pada detak jantung janin, seperti akselerasi dan deselerasi, serta pola atau tanda kesusahan yang tidak biasa. Hasil Dokumen: Dokumentasikan hasil pemantauan CTG, termasuk durasi dan intensitas kontraksi uterus, data dasar denyut jantung janin, dan setiap pengamatan atau pola abnormal yang dicatat selama pemantauan. Dokumen ini sangat penting bagi profesional kesehatan untuk menilai kesehatan ibu dan janin. Tindak lanjut: Bagikan hasil pemantauan CTG dengan penyedia layanan kesehatan yang bertanggung jawab atas perawatan ibu. Mereka akan menganalisis hasilnya dan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan, menentukan apakah diperlukan tindakan atau intervensi lebih lanjut. Penting untuk diingat bahwa prosedur pemantauan CTG harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang terlatih dan berpengalaman dalam menafsirkan hasil secara akurat.


Waktu posting: 10 Juli 2023